Tampilkan postingan dengan label Curahan Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curahan Hati. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Mei 2020

Ucil si Kucing Kampung

Assalaamu'alaykum!

Sudah hampir separuh bulan ramadan kita lewati. Mudah-mudahan kita makin semangat beribadah. Semoga Allah memudahkan kita dalam menjalani ketaatan kepada-Nya, dan menerima puasa kita. Aamiin.

Kalau kamu main ke IG ku, mungkin kamu akan melihat beberapa foto kucing di sana. Ya, aku suka banget sama kucing meski belum pernah pelihara satupun. Kucing-kucing yang ada di IG ku itu rata-rata kucing liar. Ada juga kucing milik keponakanku. Aku suka semuanya.

Di antara kucing-kucing liar yang aku kenal, ada satu kucing yang aku kagumi sifat keibuannya. Ucil namanya. Aku pernah nulis tentang Ucil di IG, tapi aku mau tulis yang lebih lengkap lagi di sini.
Ucil-kucing-kampung
Created by: @deaaau

Rabu, 01 April 2020

Stay at Home, Will You?

Assalaamu'alaykum!

It's been a while since the last time I post something here. I weren't busy, just lazy 😂 It's hard for me to finish a writing, even a post about my favorite topic, game. Maybe I should write it in English. I tried in Bahasa but never satisfied with how it turns out 😅

Anyway, how's life? Are you still locking yourself down in your house? I've been doing that for more than a month. Yaaay! JK. It's quite hard to stay at home even when you're an introvert and love to be alone in your house, unless you're a hikikomori. Corona does change our lifestyle in the past few months.

Indonesia has taken a step to prevent the virus to spread by making people stay at home, mainly students from any level of educations. It started two weeks ago, and extended a week or two. It's not effective, though. Some people still spend much time outside their houses for various reasons. If the parents are asked to work from home, they would have a trip instead. They also go back to their hometown which makes the virus spread even more.

This fact makes me worry. Corona is no joke. It spreads widely, only in a few months. If people still underestimate the effect, I'm afraid it'll be too late to stop. But I won't think too much about it. I will do what I can do, at least for myself, so I won't catch it, or even worse, spreading it.

I've been staying at home for a month, even before the virus spreading here in Indonesia. A month ago, my husband felt sick, so I can't go to my father's as planned. He needed more than a week to recover completely, so I really can't go anywhere in two full weeks (except for grocery shopping near our house). The next week, government release an announcement about staying at home for two weeks. So here I am, sitting obediently at home.

Honestly, I started to feel bored. I always go to mall at least once every month for monthly shopping. And it's been a while since the last time I meet my father and siblings. I miss them. With technology these days, I can meet them virtually through video call, but we're not used to call each other (just texting), so we would just wait patiently until it's safe.

For everyone who gets bored just like me and wanting to go out, please be patient. Keep staying at home, make yourself busy, and pray a lot. I hope this situation won't last long. Aamiin.

Sabtu, 01 Desember 2018

Langkah Kecil Menuju Hidup Lebih Sehat

Assalaamu'alaykum.

Lahir di keluarga yang memiliki faktor keturunan penyakit Diabetes membuatku waspada. Khawatir aja bakalan sakit Diabetes juga. Meski begitu, pola hidupku masih kacau banget. Susah maksa diri untuk hidup lebih sehat 😂

Udah memulai sesuatu yang sekiranya bisa membuat kualitas hidup meningkat, tapi setelah beberapa bulan balik lagi ke pola hidup sebelumnya 😂
Membentuk habit itu memang susah kalau gak punya tekad yang kuat.

Makanya aku sedang membiasakan beberapa hal yang sederhana tapi diharapkan bisa mencegah supaya gak gampang sakit, terutama penyakit degeneratif.

Hidup-lebih-sehat
Credit: Haute Stock

Kamis, 29 November 2018

Dua Kota Penuh Kenangan

Assalaamu'alaykum.

Aku lahir dan besar di Bekasi. Ada terlalu banyak kenangan di sana. Kenangan masa kecil, kenangan bersama teman, kenangan di banyak tempat yang aku kunjungi. Semua itu selalu membuatku rindu kampung halamanku.

Kenangan di Bogor tak kalah banyaknya, walaupun tentu lebih banyak kenangan di Bekasi. Aku tinggal di Bekasi selama hampir 20 tahun. Butuh lebih dari 15 tahun lagi untuk menyamainya.

Dua-kota-penuh-kenangan
Credit: Pixabay

Kamis, 13 September 2018

Penyebab Blogger's Block

Assalaamu'alaykum!

Kalau dengar frase blogger's block, apa yang terlintas di pikiranmu? Ya. Blogger's block adalah saat di mana seorang blogger kehilangan semangat blogging karena berbagai sebab. Aku adalah satu di antara blogger yang mengalaminya. Bahkan aku rasa, blogger's block yang aku alami sudah kronis saking seringnya.

Kali ini aku bukan ingin mengulik cara 'sembuh' dari blogger's block. Aku hanya ingin cerita, hal apa aja, sih, yang bikin aku kena blogger's block?

Senin, 28 Agustus 2017

Aerobic Class

Assalaamu'alaykum.

Recently, I have a routine activity twice a week; aerobic class. I have joined this class since April. We do aerobics in group, instructed by an experienced instructor. The members are married women, but maidens are also welcomed.

This class originally take place in an elementary school hall, and the members are mainly mothers of children who study in that school. So, instead of coming back to their houses after drop their children off, they do some exercises. The session is ended right before pick up time, though.

Senin, 17 Juli 2017

Our Turn Will Come

Assalaamu'alaykum!

For the 11th English Collaborative Blogging, we decided to play a game. Each of us suggested two words, and we should include them in our post. The words are random so it would be challenging. I am stuck, though. I can't think of what should I write. I know the topic, but I don't know where I should start. 😂

Well, somehow I manage to finish my writing. Check it out! ^^

(I bold the required words)

~~~

little-shoes
Credit: Pixabay

Rabu, 29 Maret 2017

Happiness

Assalaamu'alaykum!

Hello, friends! How are you doing? I feel great, alhamdulillah.
I hope you too ^^

Me and my partner, Mbak Diah, are collaborating every two weeks, but due to our conditions, we were taking a break for a week. So, this is our third collaboration :)

Credit: pixabay
Being happy is everyone's need. Everyone needs to be happy, although for some people it seems so hard to stay happy.

Kamis, 01 September 2016

Gagal Paham dengan Diri Sendiri

Collaborative Blogging pekan ini temanya Gagal Paham.

Ehm....pekan lalu deng.
Pekan ini udah keluar tema baru dan aku baru selesai edit-edit postingan untuk pekan lalu @#$%^&!*

Foto dok pri, edited by me


I'm not so good in giving advices, so I'll just talk about myself.
Post ini akan penuh curhat. Silakan close tab kalau tidak berkenan membacanya :)

Tapi sebelum close tab, klik dulu link ini, ini dan ini. In syaa Allah bermanfaat dan gak bikin sakit mata. ^^

Nah, bacanya sampai sini aja. See you on the next post!




Kamis, 30 Juni 2016

The Way He Love Me


Oktober lalu, aku dan Mas Bojo pulang ke Klaten, mengantar bapak mertuaku ke rumah. Sepertinya Beliau rindu dengan istrinya. Makan gak ketelen, katanya. Ibu gak bisa ikut ke Jakarta karena mabuk kendaraan, jadi hanya bapak yang mengunjungi kami.

Di suatu siang, Mas Bojo menghampiri aku setelah mengobrol cukup lama dengan his long lost(?) cousin dan temannya.
"Aku mau ke pantai sama Mas Met dan Mas Yo ya, Sayang."
"Aku mau ke pantai juga...", ucapku merajuk.
"Gak bisa, Sayang. Yang pergi laki-laki semua. Nanti aja ikutnya kalau mereka sudah punya istri juga."

Jumat, 19 Februari 2016

Silly Tears

Sumber foto: aqiqahsurabaya.com
Bismillah.

Kalian pernah gak sih, menangisi sesuatu yang menurut kalian "sepele"? Saya baru saja melakukannya kemarin :D

Kemarin siang ada yang ngantar makanan aqiqah ke rumah kami. Seneng banget dong, secara kami jarang menyantap olahan daging merah. Harganya sedang tinggi-tingginya lho!

Karena suami belum pulang kerja, saya simpan dulu makanannya di kulkas, beserta kotaknya, berharap saat dia pulang belum basi. Soalnya biasanya nasi kotak gini cepat basi.

Rabu, 08 Juli 2015

お金

Kadang suka mikir, punya uang sendiri itu enak kali ya.. Kepengen beli ini itu gak perlu minta suami.. Aku bisa beli apapun yg aku inginkan.. Buku, game, makanan.. Atau beli sesuatu untuk dihadiahkan.. Rasanya nikmat banget bisa mewujudkan itu semua.. Tapi setelah dipikir lagi, apa kondisi itu baik untukku? Pegang uang sendiri, semua yang menggoda mata dibeli.. Dari yang dibutuhkan banget sampai yang bener-bener gak butuh..

Ini gak baik -_-

Kamis, 07 Mei 2015

...

Sepertinya akhir-akhir ini semangat saya untuk melakukan apapun menurun. Semangat menulis tidak ada. Setiap ada tema baru, saya menuliskannya di aplikasi notes di hp saya, tetapi selalu buntu di tengah jalan -_-

Menulis bagi saya itu gampang-gampang-susah. Saya baru memulai blogging (lagi) di awal tahun ini. Dulu blogging terasa mudah karena isinya hanya curhatan cinta monyet masa SMA. Saya kurang jago untuk menulis selain itu. Sepertinya saya perlu membiasakan diri menulis selain curhatan ^^'

Alhamdulillah 'alaa kulli haal, A390 milik saya hilang karena keteledoran saya, padahal banyak draft saya di sana. Ide-ide tulisan beserta foto penunjang tulisan yang belum sempat di backup membuat mood menulis saya turun drastis.

Selain itu, saya masih belum berani 'memulai' apapun. Banyak yang ingin saya kerjakan tapi banyak juga kendala yang menghadang. Saya masih takut melangkah. Ingin menekuni sesuatu yang menyenangkan tapi menghasilkan...apa ya? Saya merasa tidak punya keahlian apapun. *sigh

Aaaah, pengen nonton dorama.
Shinzanmono...
Abarenbo Mama...
Bambina...
Hungry...
Atashinchi no Danshi...
Sayangnya butuh banyak sekali kuota untuk melakukannya. ;-(

Ah, semakin ditulis rasanya semakin gak nyambung... it's enough for today. Thanks for reading :-)


Sabtu, 04 April 2015

Awkward Moment with Train

Tahun 2011 silam, kira-kira bulan Oktober atau November (lupa tepatnya), saya dan sahabat saya berencana pergi ke Kwitang, surganya buku-buku lawas. Sahabat saya ini mau beli buku Kalkulus untuk penunjang materi kuliahnya di jurusan Kimia. Kami memilih naik kereta agar lebih cepat sampai di sana. Kami membeli tiket hari itu juga. Ini pengalaman pertama saya, pergi menggunakan kereta tanpa orangtua. Maklum, saya bukan tipe orang yang suka jalan-jalan, trus gak gampang hapalin jalan, jadinya bisa ditebak kan kalau saya dilepas sendirian. Bisa dipastikan nyasar! Hihi :-D

Singkat cerita, kami naik kereta sekitar jam 9 pagi. Keretanya nyaman, ber-AC pula. Belum banyak penumpang di kereta, jadi kami bisa duduk. Dari stasiun Kranji ke stasiun Senen gak butuh waktu lama. Tau-tau sudah sampai. Begitu turun dari kereta, kami langsung menuju Kwitang. Kami menanyakan buku Kalkulus di beberapa pedagang, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya kami nyoba cari di Atrium. Ternyata gak ada juga. Ada satu toko buku lagi yang belum kami kunjungi. Tobuk Gunung Agung.

Kami mulai mencari buku di sana. Sahabat saya, Dwi, mencari buku yang ia perlukan, sementara saya sibuk keliling lihat-lihat buku. Saat sedang melihat bagian buku pelajaran SD, saya teringat kalau adik saya sebentar lagi UN. Saya jadi ikut milih-milih buku deh, padahal awalnya gak niat mau beli buku. Saking sibuknya milih buku sampai-sampai saya gak sadar kalau Dwi udah nemuin buku yang dia perluin. Saya segera menentukan pilihan saya dan membayarnya, karena hari sudah siang.

Habis beli buku, kami mampir shalat di mushala dekat Pasar Senen. Setelahnya kami langsung ke stasiun, beli tiket untuk pulang. Saya inget banget, di tiketnya tertulis pukul 13:00. Kami nyari-nyari peron tempat kereta tujuan Bekasi akan tiba. Kami agak bingung, karena kami berdua sama-sama baru pertama kali naik kereta tanpa didampingi. Dwi biasanya naik motor kalau pergi ke mana-mana, jadinya dia gak begitu paham dengan transportasi yang satu ini.

Kayaknya ini peronnya.” Ucap saya sambil nunjuk ke sebuah lorong.
“Ya udah yuk, kita kesitu. Nanti ketinggalan.” Kata Dwi.
Kami langsung masuk ke lorong yang terhubung ke peron. Lupa peron berapa. Kami muter-muter di situ, agak ragu dengan keretanya. Keretanya terlihat agak lebih besar tapi bukan gerbong baru seperti Commuter yang kami naiki waktu berangkat dari Bekasi.

"Ca, ini keretanya bener gak sih?” tanya Dwi.
Gak tau.. gak yakin. Coba tanya petugasnya.” Saranku.
Dwi bertanya ke seorang calon penumpang yang sedang duduk-duduk. Tapi yang dutanya tidak lebih tau dari yang bertanya (?).
Duh, jadi tambah bingung denger jawaban orang itu. Kami nanya satu orang lagi di sana. Jawaban dia bikin kami kaget. “Ini kereta jurusan Malang.”


http://moneter.co/jelang-lebaran-kai-tambah-commuter-line-dari-bekasi/

APA?! Malang?!

Untungnya kami belum naik. Kalau sudah naik, entah nanti bakalan gimana. Masa’ nanti judulnya Lost in Malang #eh

Sudah mau jam satu. Kami panik dong. Kereta kami sudah mau berangkat, sedangkan kami malah sempet-sempetnya salah peron. Kami buru-buru nanya ke petugas. Lalu petugas itu nunjukin jalan ke arah peron kereta jurusan Bekasi. Kami menuju ke sana secepat yang kami bisa. Saat kepala nongol dari tangga, kami lihat keretanya berjalan. Hiks, ketinggalan kereta T_T

Tanya-tanya calon penumpang di sana, katanya kereta jurusan Bekasi berikutnya akan tiba satu jam kemudian. Kami terpaksa nunggu satu jam, daripada gak pulang. Kami langsung naik begitu kereta datang.

Pengalaman naik kereta kali itu bener-bener gak terlupakan! Tapi saya gak kapok naik kereta, soalnya saya memang senang naik kereta, gak pake macet karena ada jalurnya sendiri. Hehehe :-D


Postingan ini dibuat dalam rangka ikut serta dalam Free Book Giveaway (Preloved) : Stasiun by Cynthia Febrina! | Twitter :@tukardc | Blog :tukardengancerita.wordpress.com


COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES