Rabu, 01 April 2020
Stay at Home, Will You?
Senin, 03 Desember 2018
Surat Untukku 10 Tahun Mendatang
Jumat, 30 November 2018
Mengoleksi Stationery
![]() |
Credit: Haute Stock |
![]() |
Credit: Pixabay |
Rabu, 28 November 2018
5 Blogger Favorit
![]() |
Credit: Haute Stock |
Sabtu, 17 Februari 2018
My Hijrah Story
![]() |
Credit: Pixabay |
Sabtu, 11 November 2017
Ta'aruf="Beli Kucing dalam Karung"? Masa' sih?
Senin, 11 September 2017
Learning English
Senin, 17 Juli 2017
Our Turn Will Come
~~~
![]() |
Credit: Pixabay |
Minggu, 16 Juli 2017
Mengambil Pelajaran dari Pengalaman Mudik Lebaran (+Tips Mencegah Tas Tertukar)
![]() |
Credit: Pixabay |
Senin, 24 April 2017
How I am Dealing With My Envy
Senin, 10 April 2017
A Few Notes About Beautification
Rabu, 29 Maret 2017
Happiness
Sabtu, 03 September 2016
Renungan Tentang Usia dan Produktivitas
![]() |
Minggu, 21 Agustus 2016
Bukannya Aku Tidak Cinta, Tapi...
![]() |
Sumber: stocksnap.io |
Kamis, 30 Juni 2016
The Way He Love Me
Oktober lalu, aku dan Mas Bojo pulang ke Klaten, mengantar bapak mertuaku ke rumah. Sepertinya Beliau rindu dengan istrinya. Makan gak ketelen, katanya. Ibu gak bisa ikut ke Jakarta karena mabuk kendaraan, jadi hanya bapak yang mengunjungi kami.
Di suatu siang, Mas Bojo menghampiri aku setelah mengobrol cukup lama dengan his long lost(?) cousin dan temannya.
"Aku mau ke pantai sama Mas Met dan Mas Yo ya, Sayang."
"Aku mau ke pantai juga...", ucapku merajuk.
"Gak bisa, Sayang. Yang pergi laki-laki semua. Nanti aja ikutnya kalau mereka sudah punya istri juga."
Minggu, 28 Juni 2015
Waktunya Momong Anak!
Setiap pagi seperti biasanya saya belanja sayur di tukang sayur langganan saya, persiapan untuk sahur besok. Kebetulan pagi ini suami saya shift pagi. Saya nebeng motornya untuk ke tukang sayur karena tukang sayurnya berada sekitar 100 meter dari kontakan mungil saya.
Pagi ini saya menangkap pemandangan berbeda. Ketika saya turun dari motor, saya melihat seseorang laki-laki sedang mendorong kereta bayi. Dia berjalan ke arah kami. Semakin dekat, saya jadi mengenali siapa yang sedang mendorong kereta bayi itu. Dia adalah tetangga saya. Seorang ayah yang sedang menikmati hari liburnya bersama bayinya.
Saat sedang memilih sayur, saya melihat seorang laki-laki yang sedang memomong anak batitanya sembari menunggu istrinya belanja sayur. Yang seperti ini jarang terlihat di hari-hari kerja, dimana para ayah sibuk mencari nafkah.
Selesai belanja, saya pulang. Setibanya saya di gerbang menuju deretan kontrakan, saya berpapasan dengan sebuah motor. Di atasnya ada seorang ayah yang hendak mengajak anak-anaknya pergi. Ayah pertama yang saya lihat juga sudah tiba di rumahnya.
Kehadiran ayah di tengah-tengah keluarganya sangat dinantikan. Hari libur jadi hari yang paling ditunggu oleh anak-anak. Banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan. Bermain kuda-kudaan, menyusun lego bersama, main ular tangga, atau sekadar menikmati hembusan angin di taman dekat rumah sudah sangat membahagiakan bagi anak. Mereka tentu sudah biasa memainkan mainan mereka, tapi dengan hadirnya sosok ayah yang menemani mereka bermain, memainkan mainan yang biasa pun terasa sangat menyenangkan.
Sungguh indah melihat anak-anak yang dekat dengan ayah mereka. Tak ada tembok pembatas antara mereka. Kesibukan sang ayah tak mengurangi kehangatan hubungan ayah dan anak. Ayah ikut merawat dan mendidik anak. Memberi contoh yang baik bagi anaknya. Menjaga interaksi dengan istri dan anak-anak. Sesekali mengajak keluarganya jalan-jalan untuk melepas kepenatan. Keharmonisan dalam keluarga bisa terjaga.
Nah, wahai para ayah, kegiatan apa saja yang sudah Anda lakukan bersama anak hari ini?
Kamis, 14 Mei 2015
My Reflection
Maybe I will keep the doramas I like in mind, not wrote about it in my blog.. I don't know when will I died..
That's it.
Kamis, 07 Mei 2015
...
Sepertinya akhir-akhir ini semangat saya untuk melakukan apapun menurun. Semangat menulis tidak ada. Setiap ada tema baru, saya menuliskannya di aplikasi notes di hp saya, tetapi selalu buntu di tengah jalan -_-
Menulis bagi saya itu gampang-gampang-susah. Saya baru memulai blogging (lagi) di awal tahun ini. Dulu blogging terasa mudah karena isinya hanya curhatan cinta monyet masa SMA. Saya kurang jago untuk menulis selain itu. Sepertinya saya perlu membiasakan diri menulis selain curhatan ^^'
Alhamdulillah 'alaa kulli haal, A390 milik saya hilang karena keteledoran saya, padahal banyak draft saya di sana. Ide-ide tulisan beserta foto penunjang tulisan yang belum sempat di backup membuat mood menulis saya turun drastis.
Selain itu, saya masih belum berani 'memulai' apapun. Banyak yang ingin saya kerjakan tapi banyak juga kendala yang menghadang. Saya masih takut melangkah. Ingin menekuni sesuatu yang menyenangkan tapi menghasilkan...apa ya? Saya merasa tidak punya keahlian apapun. *sigh
Aaaah, pengen nonton dorama.
Shinzanmono...
Abarenbo Mama...
Bambina...
Hungry...
Atashinchi no Danshi...
Sayangnya butuh banyak sekali kuota untuk melakukannya. ;-(
Ah, semakin ditulis rasanya semakin gak nyambung... it's enough for today. Thanks for reading :-)
Senin, 02 Maret 2015
One Post per Month
Bismillah.
Senin, 24 November 2014
Cemburu
Mari kita sama-sama berusaha menjadi istri yang pengertian terhadap kecemburuan suami. Menjauhi segala perkara yang bisa mengundang kecemburuan dan kemurkaan suami. Dengan begitu insyaAllah, rumah tangga kita akan terjaga. Mudah-mudahan kita diberi hidayah serta taufiq-Nya dalam mengarungi samudra pernikahan ini sehingga bisa tiba di tempat tujuan dengan selamat. Aamiin.
Tulisan ini diikutkan Giveaway Istri yang Baik

Referensi:
http://kisahmuslim.com/istri-shalihah/
http://almanhaj.or.id/content/2040/slash/0/ghairah-kecemburuan-seorang-suami-kepada-isterinya/
http://myquran.or.id/forum/showthread.php/52397-Cemburu
Posted via Blogaway