Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 April 2020

Stay at Home, Will You?

Assalaamu'alaykum!

It's been a while since the last time I post something here. I weren't busy, just lazy 😂 It's hard for me to finish a writing, even a post about my favorite topic, game. Maybe I should write it in English. I tried in Bahasa but never satisfied with how it turns out 😅

Anyway, how's life? Are you still locking yourself down in your house? I've been doing that for more than a month. Yaaay! JK. It's quite hard to stay at home even when you're an introvert and love to be alone in your house, unless you're a hikikomori. Corona does change our lifestyle in the past few months.

Indonesia has taken a step to prevent the virus to spread by making people stay at home, mainly students from any level of educations. It started two weeks ago, and extended a week or two. It's not effective, though. Some people still spend much time outside their houses for various reasons. If the parents are asked to work from home, they would have a trip instead. They also go back to their hometown which makes the virus spread even more.

This fact makes me worry. Corona is no joke. It spreads widely, only in a few months. If people still underestimate the effect, I'm afraid it'll be too late to stop. But I won't think too much about it. I will do what I can do, at least for myself, so I won't catch it, or even worse, spreading it.

I've been staying at home for a month, even before the virus spreading here in Indonesia. A month ago, my husband felt sick, so I can't go to my father's as planned. He needed more than a week to recover completely, so I really can't go anywhere in two full weeks (except for grocery shopping near our house). The next week, government release an announcement about staying at home for two weeks. So here I am, sitting obediently at home.

Honestly, I started to feel bored. I always go to mall at least once every month for monthly shopping. And it's been a while since the last time I meet my father and siblings. I miss them. With technology these days, I can meet them virtually through video call, but we're not used to call each other (just texting), so we would just wait patiently until it's safe.

For everyone who gets bored just like me and wanting to go out, please be patient. Keep staying at home, make yourself busy, and pray a lot. I hope this situation won't last long. Aamiin.

Senin, 03 Desember 2018

Surat Untukku 10 Tahun Mendatang

Bismillah.

Assalaamu'alaykum.

Apa kabar, Nis? Semoga pada hari ini, kamu masih sehat wal'afiat. Dan kalau pada kenyataannya kamu sedang sakit atau bahkan telah meninggalkan dunia ini, semoga Allah mengampuni dosa-dosamu.

Aku ada di sini bersama suamiku. Masih tanpa anak. Bagaimana denganmu? Anakmu sudah berapa? Tiga? Lima? Berapapun itu, jaga dan didiklah mereka dengan baik. Jangan panikan, ya. Anak nangis itu bukan sesuatu yang memalukan kok. Gak mesti segera disuruh diam. Cobalah memahami apa yang mereka rasakan.

Jumat, 30 November 2018

Mengoleksi Stationery

Assalaamu'alaykum!

Sejak SD, aku suka sekali dengan stationery lucu. Entah itu pensil, penghapus, pulpen, dan lain-lain. Awal-awal masuk SD, aku ngoleksi kertas binder kecil. Tau kan, yang bergambar dan penuh warna.

Cara dapetinnya bukan cuma dengan membelinya, tapi juga hasil barter. Kertas-kertas itu kadang ditulisi biodata diri sendiri dan teman sekelas. Tuker-tukeran gitu. Sekarang gak tau pada ke mana itu kertas 😂

Koleksi-alat-tulis
Credit: Haute Stock

Di SMP dan SMA beda lagi koleksinya. Bukan koleksi juga sih, karena setiap jenisnya cuma punya 1. Aku ngumpulin alat tulis yang bermacam-macam biar catatannya bagus. Spidol bolak-balik, pulpen warna-warni, highlighter, dan fineliner. Yang dipake sih itu-itu aja 😆

Setelah lulus, udah gak mikir mau koleksi alat tulis walaupun lanjut belajar Bahasa Arab. Soalnya catatannya langsung di bukunya, biar gak bingung nyarinya. Beli pulpen atau pensil juga yang standar aja.

Aku mulai ngoleksi lagi setelah kenal handlettering. Aku beli segala peralatannya. Berbagai jenis brush pen, brush beneran(?), cat air, sampai kertasnya juga aku koleksi.


Aku juga mulai punya banyak sticky note, walaupun gak pernah dipake 😆
Nyoba beli stiker imut. Nempelnya mah gak tau kapan, sayang aja gitu, kalo harus ditempel. 😂

Aku yang sejak dulu gak terlalu suka pulpen gel, sekarang udah punya 4 biji. Yang beli sendiri cuma satu sih. Naksir sama casingnya yang dibuat mirip kaktus. Hihi. Lagi gandrung sama kaktus. Pengen punya koleksi stationery bertema kaktus, tapi mahal 😂

Notes juga gak ketinggalan untuk jadi salah satu barang yang dikoleksi, walaupun sebagian besarnya hadiah dari pabrik. 🙈
Segala peralatan mewarnai pun ada. Pensil warna, oil pastel, cat air, semua ada.

Credit: Pixabay

Yang belum penghapus dan pensil nih. Punyanya masih yang standar. Akhir-akhir ini lebih tertarik ke pulpen warna-warni. Apalagi yang warna tintanya metalik. Brush pen dan cat air juga sama, lagi suka yang metalik. Tapi belum ada kesempatan beli karena belum nemu di toko buku. Semoga segera ada.

Buka cuma aku yang suka koleksi stationery. Kakakku juga. Mungkin aku ketularan kakak kali ya. Hihi. Tapi seneng, jadi bisa saling ngasih info kalo ada stationery lucu. 😄

~~~

Mengoleksi barang itu sebenarnya kurang bagus, apalagi kalau gak pernah dipake. Cuma beli trus dianggurin. Karena semakin banyak barang yang kita punya, hisabnya juga akan semakin panjang. Jleb banget ini, hiks.

Makanya aku mulai ngurang-ngurangin beli stationery. Udah lama pengen punya highlighter tapi ditahan-tahan, karena menurutku udah cukup pakai pulpen warna-warni. Setiap bagian yang penting, bisa ditulis pake warna yang lain sehingga lebih mencolok. Tip ex aja baru beli lagi setelah sekian lama gak pake.

Semoga yang sekarang ini aku punya bisa aku maksimalkan penggunaannya. Dan semoga aku gak impulsif lagi. Semua yang lucu pengen dibeli. Godaan banget 😂

Rabu, 28 November 2018

5 Blogger Favorit

Assalaamu'alaykum.

Sebagai seorang blogger yang mulai ngeblog lagi karena terinspirasi oleh blogger lain, aku ingin membuat postingan tentang para blogger itu. Udah ada niat sejak 4 tahun yang lalu, dan baru sekarang bisa nulis. 😂

Aku mungkin memang udah jarang banget berkunjung ke blog mereka, tapi kenangan ketika aku ngubek-ngubek blog mereka takkan terlupa. Memang ya, ketika seseorang konsisten menulis, akan ada yang mengingatnya meski hanya 1 orang yang bahkan gak pernah ia temui di dunia nyata.

Credit: Haute Stock

Sabtu, 17 Februari 2018

My Hijrah Story

Assalaamu'alaykum.

If we are talking about our hijrah story, we will recall about our old days before we are getting closer to Allah, and the progress we were doing to get close to Him.

I am a Moslem from the time I born, just like majority of Indonesian. I thought nothing special in it. The ones struggling to be a Moslem through much thought are the special ones. But now I think that's not the case. To be a Moslem, and to grow up in a Moslem family are blessings from Allah.

Credit: Pixabay

Sabtu, 11 November 2017

Ta'aruf="Beli Kucing dalam Karung"? Masa' sih?

Assalaamu'alaykum.

Demi menggapai keridhoan Allah dan berharap akan adanya keberkahan dalam pernikahan, banyak yang rela menahan hawa nafsunya, salah satunya dengan tidak berpacaran ketika hendak menikah.

Untuk bisa mengenal calon pasangan hidup, gak selalu harus dengan pacaran. Tapi saya gak akan bahas ini lebih jauh karena bahasan tentang pacaran dan hukumnya sudah banyak dibahas di tempat lain.

Saya mau cerita soal proses ta'aruf yang saya lakukan 4 tahun yang lalu. Ta'aruf yang berujung pernikahan. Mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya :)

Perkenalan

Senin, 11 September 2017

Learning English

Assalaamu'alaykum!

I started learning English at school when I was third grader, but I MIGHT know English before I entered elementary school. What makes me presume that I know it even before I learn it at school?

Maybe you will say that my parents taught me. But I know that's not the case. They never taught me any language other than Bahasa. But I remember that I understood some words from games I played, and it's when I was second grader. I'm so certain about this because my little brother was a new-born baby at that time, and it's an unforgettable moment for me. Well, maybe I understood some English words because I seen them often. I played games since I was so tiny, after all.

Senin, 17 Juli 2017

Our Turn Will Come

Assalaamu'alaykum!

For the 11th English Collaborative Blogging, we decided to play a game. Each of us suggested two words, and we should include them in our post. The words are random so it would be challenging. I am stuck, though. I can't think of what should I write. I know the topic, but I don't know where I should start. 😂

Well, somehow I manage to finish my writing. Check it out! ^^

(I bold the required words)

~~~

little-shoes
Credit: Pixabay

Minggu, 16 Juli 2017

Mengambil Pelajaran dari Pengalaman Mudik Lebaran (+Tips Mencegah Tas Tertukar)

Dua tahun yang lalu, aku dan suami mudik lebaran naik bis malam, seperti biasa. Kalo gak salah, kami berangkat H-3. Ternyata kali ini macet cukup parah. Yang tadinya sehari semalam, berubah jadi sehari dua malam.

Singkat cerita, kami akhirnya sampai di Klaten dini hari pada hari H -1. Namun ada suatu hal yang gak kami duga. Tas koper kami tertukar!

Di dalam bagasi bis, tersisa 1 tas saja. Wajar sih, soalnya kami penumpang yang terakhir turun. Sayangnya, tas itu bukan tas kami. Dugaan kami, ada penumpang yang salah ambil tas waktu turun dari bis. Mungkin mereka turun saat malam hari dengan kondisi ngantuk. Jadi kurang teliti.

dimana
Credit: Pixabay

Senin, 24 April 2017

How I am Dealing With My Envy


Assalaamu'alaykum ^^

Have you ever feel envy when you see a married couple doing something that you think it's romantic?

A man put a helmet for his wife, having a candle-light dinner, an husband giving a heart-shaped chocolate and a bucket of flowers for his wife, traveling together, you name it.

Senin, 10 April 2017

A Few Notes About Beautification


Assalaamu'alaykum !

For the fourth collaboration with Mbak Diah (read hers here), we will talk about "beauty". And guess what? We decided to start posting with schedule. We will post a new collaboration topic every two weeks on Monday. I hope I can do it, since I started to force myself to write not long ago 😢

Rose
Credit : pixabay

Every female wants to look beautiful. We apply some make-ups, comb our hair, wear a nice dress, spray some perfumes, or any effort to be beautiful.

Rabu, 29 Maret 2017

Happiness

Assalaamu'alaykum!

Hello, friends! How are you doing? I feel great, alhamdulillah.
I hope you too ^^

Me and my partner, Mbak Diah, are collaborating every two weeks, but due to our conditions, we were taking a break for a week. So, this is our third collaboration :)

Credit: pixabay
Being happy is everyone's need. Everyone needs to be happy, although for some people it seems so hard to stay happy.

Sabtu, 03 September 2016

Renungan Tentang Usia dan Produktivitas

Usia produktivitas

Assalaamu'alaykum, sahabat.

Apa kabar? Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.

Dua puluh dua tahun, usia yang masih sangat muda. Kata orang, perjalanan masih panjang. Tapi kita gak pernah tau, kapan ajal menjemput. Bahkan bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia, bisa saja dipanggil kembali oleh Allah. Kematian memang tak mengenal usia.

Minggu, 21 Agustus 2016

Bukannya Aku Tidak Cinta, Tapi...

Empat hari yang lalu adalah peringatan 71 tahun kemerdekaanmu.
Berbagai daerah merayakannya dengan suka cita.
Euforianya masih terasa hingga saat ini.

Kamu ingat?
Dulu para pahlawan dengan gigihnya mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaanmu.
Melepaskan rakyat-rakyatmu dari belenggu penjajah yang keji.
Begitu besar kecintaan mereka padamu.

Aku bersyukur dilahirkan di tanahmu.
Tanah yang subur, kekayaan alam yang melimpah, serta rasa aman yang merasuki jiwa selama 22 tahun kehidupanku.

Bendera Indonesia Berkibar
Sumber: stocksnap.io



Tahukah kamu?

Kamis, 30 Juni 2016

The Way He Love Me


Oktober lalu, aku dan Mas Bojo pulang ke Klaten, mengantar bapak mertuaku ke rumah. Sepertinya Beliau rindu dengan istrinya. Makan gak ketelen, katanya. Ibu gak bisa ikut ke Jakarta karena mabuk kendaraan, jadi hanya bapak yang mengunjungi kami.

Di suatu siang, Mas Bojo menghampiri aku setelah mengobrol cukup lama dengan his long lost(?) cousin dan temannya.
"Aku mau ke pantai sama Mas Met dan Mas Yo ya, Sayang."
"Aku mau ke pantai juga...", ucapku merajuk.
"Gak bisa, Sayang. Yang pergi laki-laki semua. Nanti aja ikutnya kalau mereka sudah punya istri juga."

Minggu, 28 Juni 2015

Waktunya Momong Anak!

Setiap pagi seperti biasanya saya belanja sayur di tukang sayur langganan saya, persiapan untuk sahur besok. Kebetulan pagi ini suami saya shift pagi. Saya nebeng motornya untuk ke tukang sayur karena tukang sayurnya berada sekitar 100 meter dari kontakan mungil saya.

Pagi ini saya menangkap pemandangan berbeda. Ketika saya turun dari motor, saya melihat seseorang laki-laki sedang mendorong kereta bayi. Dia berjalan ke arah kami. Semakin dekat, saya jadi mengenali siapa yang sedang mendorong kereta bayi itu. Dia adalah tetangga saya. Seorang ayah yang sedang menikmati hari liburnya bersama bayinya.

Saat sedang memilih sayur, saya melihat seorang laki-laki yang sedang memomong anak batitanya sembari menunggu istrinya belanja sayur. Yang seperti ini jarang terlihat di hari-hari kerja, dimana para ayah sibuk mencari nafkah.

Selesai belanja, saya pulang. Setibanya saya di gerbang menuju deretan kontrakan, saya berpapasan dengan sebuah motor. Di atasnya ada seorang ayah yang hendak mengajak anak-anaknya pergi. Ayah pertama yang saya lihat juga sudah tiba di rumahnya.


Sumber: sidomi.com

Kehadiran ayah di tengah-tengah keluarganya sangat dinantikan. Hari libur jadi hari yang paling ditunggu oleh anak-anak. Banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan. Bermain kuda-kudaan, menyusun lego bersama, main ular tangga, atau sekadar menikmati hembusan angin di taman dekat rumah sudah sangat membahagiakan bagi anak. Mereka tentu sudah biasa memainkan mainan mereka, tapi dengan hadirnya sosok ayah yang menemani mereka bermain, memainkan mainan yang biasa pun terasa sangat menyenangkan.

Sungguh indah melihat anak-anak yang dekat dengan ayah mereka. Tak ada tembok pembatas antara mereka. Kesibukan sang ayah tak mengurangi kehangatan hubungan ayah dan anak. Ayah ikut merawat dan mendidik anak. Memberi contoh yang baik bagi anaknya. Menjaga interaksi dengan istri dan anak-anak. Sesekali mengajak keluarganya jalan-jalan untuk melepas kepenatan. Keharmonisan dalam keluarga bisa terjaga.

Nah, wahai para ayah, kegiatan apa saja yang sudah Anda lakukan bersama anak hari ini?


Kamis, 14 Mei 2015

My Reflection

Maybe I will keep the doramas I like in mind, not wrote about it in my blog.. I don't know when will I died..

That's it.


Kamis, 07 Mei 2015

...

Sepertinya akhir-akhir ini semangat saya untuk melakukan apapun menurun. Semangat menulis tidak ada. Setiap ada tema baru, saya menuliskannya di aplikasi notes di hp saya, tetapi selalu buntu di tengah jalan -_-

Menulis bagi saya itu gampang-gampang-susah. Saya baru memulai blogging (lagi) di awal tahun ini. Dulu blogging terasa mudah karena isinya hanya curhatan cinta monyet masa SMA. Saya kurang jago untuk menulis selain itu. Sepertinya saya perlu membiasakan diri menulis selain curhatan ^^'

Alhamdulillah 'alaa kulli haal, A390 milik saya hilang karena keteledoran saya, padahal banyak draft saya di sana. Ide-ide tulisan beserta foto penunjang tulisan yang belum sempat di backup membuat mood menulis saya turun drastis.

Selain itu, saya masih belum berani 'memulai' apapun. Banyak yang ingin saya kerjakan tapi banyak juga kendala yang menghadang. Saya masih takut melangkah. Ingin menekuni sesuatu yang menyenangkan tapi menghasilkan...apa ya? Saya merasa tidak punya keahlian apapun. *sigh

Aaaah, pengen nonton dorama.
Shinzanmono...
Abarenbo Mama...
Bambina...
Hungry...
Atashinchi no Danshi...
Sayangnya butuh banyak sekali kuota untuk melakukannya. ;-(

Ah, semakin ditulis rasanya semakin gak nyambung... it's enough for today. Thanks for reading :-)


Senin, 02 Maret 2015

One Post per Month

Bismillah.


Sebagai newbie di dunia blogging, banyak sekali yang ingin saya tulis. Tulisan yang nangkring di draft semakin menumpuk, dan semuanya baru berupa judul! Ingin menulis di sela-sela kesibukan saya mengurus rumah, tapi begitu selesai dengan pekerjaan rumah, saya hanya ingin merebahkan tubuh dan terbang ke alam mimpi. Kalau pekerjaan saya agak santai, yang saya kerjakan malah tidur-tiduran sambil browsing. Rasanya malas sekali untuk membuka aplikasi olah kata dan mulai menulis.


Maka dari itu, saya ingin memasang target sebagai motivasi menulis.
"Satu Post per Bulan"
Sepertinya terlalu mudah ya? Cukup menulis hal-hal absurd seperti postingan saya sebelumnya, maka satu post telah terpenuhi. Tentunya saya ingin memaksimalkan blog ini. Bukan apa-apa, sebelum ini, saya pernah punya beberapa blog. Dan blog-blog itu hanya diisi curhatan masa SMA yang manis-pahit-getir itu (?)


Saya ingin menulis hal-hal yang bermanfaat di blog ini. Berharap agar pengunjung blog saya bisa mengambil faidah dari tulisan-tulisan saya. Tapi sesekali curhat boleh kan. Hihi :-D

Satu post per bulan yang saya canangkan tidak termasuk postingan yang diikutkanGiveaway. Tujuannya agar saya makin sering menulis. Kalau dalam satu bulan ada duagiveaway yang sata ikuti, lalu ditambah satu post dari saya, hasilnya sudah lumayan. Mudah-mudahan di kemudian hari, saya bisa istiqomah dalam menulis, bisa menaikkan target, serta bisa lebih luwes lagi dalam menulis.

Senin, 24 November 2014

Cemburu

Bismillah.

Pernahkah kita cemburu terhadap pasangan kita?

Saat mendapat pertanyaan di atas, kebanyakan orang akan menjawab pernah. Lalu mengapa mereka cemburu? ada orang yang mengatakan bahwa cemburu adalah tanda cinta. Jika tidak cinta, rasa cemburu takkan pernah hadir. Reaksi yang ditimbulkan pun bermacam-macam. Bahkan tak jarang dapat merenggut nyawa seseorang bila kecemburuan telah menutupi akal sehatnya.

Ada sebuah kisah tentang sahabat Rasulullah yang mengungkapkan tentang kecemburuannya.
*Suatu hari, Saad bin Ubadah berkata, “Seandainya aku melihat seorang laki-laki sedang bersama istriku, niscaya aku akan penggal leher lelaki itu”. Mendengar hal itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya, “Tidakkah kalian heran terhadap kecemburuan Saad? Sungguh, aku lebih cemburu daripada dia. Dan Allah lebih cemburu daripada aku”. (HR. Bukhari)*

Lihatlah bagaimana kecemburuan seorang suami kepada istrinya. Ia tak akan segan-segan untuk memenggal leher lelaki yang sedang bersama istrinya dikarenakan rasa cemburunya. Tetapi terkadang kita para istri tak memperhatikan tentang hal ini. Kita malah sengaja membuat suami cemburu hanya untuk mengetes kadar kecintaan sang suami padanya. Tentunya ini bukanlah hal yang patut dilakukan oleh seorang istri yang baik. Kita harus memperhatikan setiap hal yang bisa membuat suami kita cemburu, seperti kisah seorang istri dari sahabat Rasulullah berikut ini.

*Dari Asma’ binti Abi Bakar Radhiyallahu 'anhuma, dia berkata, “Zubair menikahiku sedang dia tidak memiliki harta di muka bumi ini, tidak juga budak, dan tidak juga hal lainnya, selain telaga air dan kuda. Aku yang biasa memberi makan dan minum kudanya, juga menjahit geribahnya (kantong air) dan membuat adonan. Padahal aku tidak begitu pintar untuk membuat adonan roti. Beberapa wanita Anshar tetanggaku biasa membantuku membuat adonan roti. Dan mereka adalah wanita-wanita yang jujur. Aku memindahkan biji-bijian dari tanah Zubair -yang telah diputuskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam- dengan mengangkutnya di atas kepalaku. Dariku, tempat itu berjarak dua pertiga farsakh.

Pada suatu hari, aku datang dengan biji-bijian itu di atas kepalaku. Lalu aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam yang bersamanya terdapat beberapa orang Anshar. Lalu beliau memanggilku dan kemudian berkata, Sini, sini. Untuk membawaku di belakangnya. Tetapi aku malu untuk berjalan bersama kaum pria. Dan aku ceritakan tentang Zubair dan kecemburuannya -dan dia termasuk orang yang paling pencemburu- lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam mengetahui kalau aku telah malu. Kemudian beliau berlalu.

Selanjutnya aku mendatangi Zubair dan kukatakan, ‘Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa Sallam telah bertemu denganku sedang di atas kepalaku terdapat biji-bijian sementara bersama beliau terdapat beberapa orang Sahabatnya.’ Lalu beliau menderumkan untanya untuk aku naiki, sehingga aku merasa malu kepada beliau dan aku mengetahui kecemburuanmu. Kemudian beliau berkata, ‘Demi Allah, bawaanmu berupa biji-bijian belumlah seberapa bagiku daripada engkau naik unta bersamanya.’ Asma’ berkata, “Sehingga setelah itu Abu Bakar mengutus seorang pelayan kepadaku yang membantuku untuk mengurus kuda. Seakan-akan ayahku telah memerdekakanku.”*

Mari kita sama-sama berusaha menjadi istri yang pengertian terhadap kecemburuan suami. Menjauhi segala perkara yang bisa mengundang kecemburuan dan kemurkaan suami. Dengan begitu insyaAllah, rumah tangga kita akan terjaga. Mudah-mudahan kita diberi hidayah serta taufiq-Nya dalam mengarungi samudra pernikahan ini sehingga bisa tiba di tempat tujuan dengan selamat. Aamiin.


 Tulisan ini diikutkan Giveaway  Istri yang Baik





Referensi:
http://kisahmuslim.com/istri-shalihah/
http://almanhaj.or.id/content/2040/slash/0/ghairah-kecemburuan-seorang-suami-kepada-isterinya/
http://myquran.or.id/forum/showthread.php/52397-Cemburu

Posted via Blogaway
COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES