Kamis, 18 Juni 2015

Seblak Basah with Bihun Jagung

Sumber: Dokpri.

Sejak pertama kali nyobain Seblak Basah hasil ngoprek di dapur, saya langsung ketagihan. Pedas yang menggigit, rasa kencur yang kuat, kerupuk yang kenyal akibat proses memasak benar-benar membuat saya tergila-gila dengan penganan yang satu ini. Apalagi kalau dimakan sesaat setelah matang, panas bercampur pedas sukses membuat keringat bercucuran. Duh, sayangnya perut saya mulai terasa sensitif sejak memakan Seblak Basah dengan 8 cabai rawit merah. Sekarang saya cuma berani membuat seblak dengan 4 cabai saja.


Menurut teman-teman saya, seblak absah ini paling cocok dibuat dan dinikmati beramai-ramai. Kebayang deh serunya makan seblak langsung dari wajannya. Bisa ngerumpi sambil kepedesan. Hihi..
Ya asal jangan ngomongin orang aja. Itu namanya makan bangkai saudara sendiri dengan rasa seblak *lalu horor


Kalau lagi bulan puasa gini, saya gak berani menyantap seblak. Rasanya kasihan sekali dengan perut yang kosong selama kurang lebih tiga belas jam ini jika harus diisi makanan yang terlalu pedas. Kata suami saya,"Bikin seblaknya gak usah pake cabe aja,"
Saya langsung menggeleng. Seblak tanpa cabe? Bukan seblak dong namanya.


Bikin seblak itu gampang banget. Bumbunya cukup bawang merah, bawang putih, cabe rawit, dan kencur. Jangan lupa garam dan gula. Bisa juga diirisi sosis atau diorak-ariki(?) telur. Tambah sawi hijau lebih mantap.


Saya pernah iseng merendam bihun jagung bersama kerupuk yang akan saya buat seblak. Beberapa jam kemudian, bihunnya terburai seperti ketika direbus dengan air mendidih, lalu memasak kedua bahan tersebut menjadi seblak. Saya cicipi seblaknya, ternyata enak sekali kombinasi kerupuk yang kenyal dengan bihun yang lembut. So hot and spicy!


For me and hubby ^^ Sumber: Dokpri.

Bagaimana dengan kamu? Seperti apa seblak favoritmu? Share yuk!


COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES