Sabtu, 28 Maret 2015

Suami Sempurna: Kumpulan Kisah Perempuan dan Rumah Tangga


 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Sumber: Dokpri.

Bukan, saya bukan menginginkan suami sempurna. Saya percaya  tidak ada suami sempurna, sebagaimana tidak ada istri yang sempurna.” (hal. 61)

Kutipan di atas adalah cuplikan dari sebuah cerpen berjudul Suami Sempurna karya Nurul F Huda rahimahallah, yang judulnya juga dijadikan sebagai judul buku ini. Ada banyak kisah lainnya yang mengusung tema perempuan dan rumah tangga. Cerpen-cerpen dalam buku ini adalah cerpen-cerpen karya Beliau yang pernah dimuat di media cetak, yang kemudian dibukukan oleh Lingkar Pena Publishing House.

Perempuan dan rumah tangga adalah tema cerita yang tak habis digali. Dengan gaya penulisan yang sederhana, gamblang, tapi sarat hikmah, penulis menuturkan cerita demi cerita tentang komunikasi suami-istri, pengasuhan anak, kecemburuan, ketegaran perempuan, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Hampir seluruh cerpen dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembacanya turut hanyut dalam manis pahitnya kisah yang dibawakan. Cerpen-cerpen yang ada di dalam buku ini di beri kesan ‘menggantung’ pada akhir cerita, agar kita memaknai bahwa hidup itu terus berjalan, bukan terbatas pada beberapa lembar kisah.

Ada 14 cerpen di dalam buku ini. Diawali dengan cerpen berjudul Aku adalah Ayah yang menceritakan tentang seorang ayah yang setiap harinya hanya digunakan untuk mencari nafkah, kini harus menghadapi berbagai watak anak-anaknya yang tak pernah ia ‘jamahi’. Istri yang ditugasi untuk mengurus anak, menghilang entah kemana setelah pembicaraan antara mereka mengalami kebuntuan. Dilanjutkan dengan cerpen Dua Bunda, mengisahkan tentang seorang wanita karir yang dilanda dilema. Ia ingin dicintai oleh anak semata wayangnya, Sabrina, tapi ia juga tak ingin berhenti bekerja, karena baginya, bekerja bukan semata karena uang, tetapi juga tentang eksistensi dan aktualisasi diri.

Astri kesal. Suaminya tak pernah mau membantunya mengerjakan pekerjaan rumah saat ia sedang kerepotan mengurus kedua anaknya. Astri sudah sering menasihati, tetapi suaminya tetap cuek. Simak kisahnya pada cerpen Suami Sempurna. Lalu ada cerpen Ningsih tentang perempuan yang sering dianiaya oleh suaminya, namun ia tetap tegar demi mempertahankan keutuhan rumah tangganya.

Ada juga kisah perjuangan seorang pelacur yang ingin bertobat dari dosanya selama ini dan hidup tenang bersama gadisnya. Kisahnya ada pada cerpen Mutiara Lembah Hitam. Gaji yang tidak sebanding dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga di kampung memaksa tokoh pada cerpen Merpati Kelabu dan Bunga Karang mengambil jalan pintas yang sangat berat bagi kondisi kejiwaan mereka. Serta 7 cerpen lainnya yang sarat akan makna.

Berikut beberapa kesalahan yang saya temukan dalam buku ini:

Pada cerpen Dua Bunda, tokoh utama menyebut suaminya dengan panggilan Mas Rahmat, lalu menjelang akhir cerpen berubah menjadi Mas Her. Sedangkan di dalam cerita hanya disebutkan bahwa nama suami tokoh utama adalah Rahmat. Mungkin nama panggilannya?

“..., meskipun dengan konsekuensi terget lulusku terpaksa mundur lagi.” (Hal. 27) ada typo. Seharusnya target.

Ada ketidak konsistenan pada cerpen Terempas Asa, yaitu mengenai jenjang pendidikan yang sedang 
dijalani oleh tokoh utama. Pada halaman 101 disebutkan,”Ia sudah hampir lulus SMU, Karti.”, dan masih pada dialog yang sama,”Sebentar lagi Siti lulus SMP.”

“...sesosok perempuan dengan tampang, berlalu penuh kesal namun puas.” (Hal. 149) Tampang apa? Tidak ada penjelasan mengenai tampang perempuan tersebut.

“Kalau Ibu tidak mengijinkan, saya akan mencari anak lain,” (Hal. 159) seharusnya mengizinkan.
“Bukankah ia juga nyaris terbawa arus karena sudah mulau terendam air?” (Hal. 208) seharusnya mulai.

“tapi dia lebih menyenangkan ketimbang Sasya.” (Hal. 217) Lebih tepat menggunakan kata daripada.

“Malam-malam begini lebih baik shalat tahajud ketimbang melayani omongan Dika...” (Hal. 224) idem.

“Mata bulat Sasya menatap sesosok tubuh......Entah, sampai kapan. Saya sudah memilih.” (Hal. 227) Seharusnya Sasya. Tokoh Sasya di akhir kisah diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, walaupun cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Tokoh Sasya disini adalah tokoh yang misterius bagi ‘aku’.

Kesalahan-kesalahan yang ada pada buku ini sungguh tidak mengurangi makna yang terkandung dalam buku ini. Begitu banyak yang pelajaran yang dapat diambil dari buku ini. Perempuan semestinya kuat dalam menjalani kehidupan. Masalah yang datang hendaknya dihadapi dengan kesabaran. Hanya keluhan bahkan ratapan yang akan keluar dari mulut seorang perempuan yang tidak sabar. Bahkan bisa saja berujung pada niat bunuh diri, na’udzubillahi min dzalik.

Ada sebuah cerita yang membuat saya tercengang. Cerpen Gurat di Kertas Putih menceritakan tentang seorang mahasiswi yang bertetangga dengan seorang Ibu yang kerap kali terdengar memaki dan memukuli anaknya yang masih kecil. Saya tidak habis pikir, mengapa ada Ibu sekejam itu? Saya belum pernah melihat Ibu seperti itu, senakal apapun anak yang ia miliki. Ini memberi pelajaran bagi saya, agar kelak saya bisa memperlakukan anak-anak saya dengan baik. Mendidik mereka dengan kelembutan tetapi tegas.

Tentang Penulis

Nurul F Huda adalah nama pena dari Nurul Fithroini Aniyatil Azizah. Beliau lahir di Purworejo pada 5 Oktober 1975. Sejak SD Beliau sudah aktif menulis dan karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media. Beliau juga sudah menerbitkan lebih dari 25 buku karyanya, tak termasuk sekian banyak antologi. Beliau pernah menjadi dosen bahasa Indonesia di Politeknik Batam saat Beliau tinggal di Batam pada tahun 2005-2008. Pada tahun 2009, Beliau tinggal di Yogyakarta sebagai single mother bersama kedua anaknya, hingga ia wafat pada bulan Mei 2011. Suami Sempurna adalah buku terakhirnya.

Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fuanha. Semoga surga tempat kembali untukmu.



Keterangan Buku

Judul Buku: Suami Sempurna
Penulis: Nurul F Huda
Penyunting: Sabila
Proofreader: Nurhadiansyah
Pewajah Sampul: Windu Tampan
Penata Letak: Lian Kagura
Penerbit: PT. Lingkar Pena Kreativa, Jakarta
Tebal: 252 halaman
Ukuran: 13 cm
Cetakan Pertama: Desember 2011
ISBN: 978602885185-5

1 komentar:

  1. Ma sya Allah nggak nyangka penulisnya sudah mendahului kita :')
    Reviewnya manis Mak. Lengkap banget :D

    BalasHapus

Kindly share your thought here!
Please do not leave any links on the comment section.

Thank you! ^^

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES