بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Sumber: Dokpri. |
“Bukan,
saya bukan menginginkan suami sempurna. Saya percaya tidak ada suami sempurna, sebagaimana tidak
ada istri yang sempurna.” (hal. 61)
Kutipan di atas adalah
cuplikan dari sebuah cerpen berjudul Suami Sempurna karya Nurul F Huda rahimahallah,
yang judulnya juga dijadikan sebagai judul buku ini. Ada banyak kisah lainnya
yang mengusung tema perempuan dan rumah tangga. Cerpen-cerpen dalam buku ini
adalah cerpen-cerpen karya Beliau yang pernah dimuat di media cetak, yang
kemudian dibukukan oleh Lingkar Pena Publishing House.
Perempuan dan rumah
tangga adalah tema cerita yang tak habis digali. Dengan gaya penulisan yang
sederhana, gamblang, tapi sarat hikmah, penulis menuturkan cerita demi cerita
tentang komunikasi suami-istri, pengasuhan anak, kecemburuan, ketegaran
perempuan, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Hampir seluruh cerpen
dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembacanya
turut hanyut dalam manis pahitnya kisah yang dibawakan. Cerpen-cerpen yang ada
di dalam buku ini di beri kesan ‘menggantung’ pada akhir cerita, agar kita
memaknai bahwa hidup itu terus berjalan, bukan terbatas pada beberapa lembar
kisah.
Ada 14 cerpen di dalam
buku ini. Diawali dengan cerpen berjudul Aku adalah Ayah yang
menceritakan tentang seorang ayah yang setiap harinya hanya digunakan untuk
mencari nafkah, kini harus menghadapi berbagai watak anak-anaknya yang tak
pernah ia ‘jamahi’. Istri yang ditugasi untuk mengurus anak, menghilang entah
kemana setelah pembicaraan antara mereka mengalami kebuntuan. Dilanjutkan dengan
cerpen Dua Bunda, mengisahkan tentang seorang wanita karir yang dilanda
dilema. Ia ingin dicintai oleh anak semata wayangnya, Sabrina, tapi ia juga tak
ingin berhenti bekerja, karena baginya, bekerja bukan semata karena uang,
tetapi juga tentang eksistensi dan aktualisasi diri.
Astri kesal. Suaminya tak
pernah mau membantunya mengerjakan pekerjaan rumah saat ia sedang kerepotan
mengurus kedua anaknya. Astri sudah sering menasihati, tetapi suaminya tetap
cuek. Simak kisahnya pada cerpen Suami Sempurna. Lalu ada cerpen Ningsih
tentang perempuan yang sering dianiaya oleh suaminya, namun ia tetap tegar demi
mempertahankan keutuhan rumah tangganya.
Ada juga kisah
perjuangan seorang pelacur yang ingin bertobat dari dosanya selama ini dan
hidup tenang bersama gadisnya. Kisahnya ada pada cerpen Mutiara Lembah Hitam.
Gaji yang tidak sebanding dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga di kampung memaksa
tokoh pada cerpen Merpati Kelabu dan Bunga Karang mengambil jalan
pintas yang sangat berat bagi kondisi kejiwaan mereka. Serta 7 cerpen lainnya
yang sarat akan makna.
Berikut beberapa
kesalahan yang saya temukan dalam buku ini:
Pada cerpen Dua Bunda,
tokoh utama menyebut suaminya dengan panggilan Mas Rahmat, lalu menjelang akhir
cerpen berubah menjadi Mas Her. Sedangkan di dalam cerita hanya disebutkan bahwa
nama suami tokoh utama adalah Rahmat. Mungkin nama panggilannya?
“..., meskipun dengan
konsekuensi terget lulusku terpaksa mundur lagi.” (Hal. 27) ada typo.
Seharusnya target.
Ada ketidak konsistenan
pada cerpen Terempas Asa, yaitu mengenai jenjang pendidikan yang sedang
dijalani oleh tokoh utama. Pada halaman 101 disebutkan,”Ia sudah hampir lulus
SMU, Karti.”, dan masih pada dialog yang sama,”Sebentar lagi Siti lulus SMP.”
“...sesosok perempuan
dengan tampang, berlalu penuh kesal namun puas.” (Hal. 149) Tampang apa? Tidak
ada penjelasan mengenai tampang perempuan tersebut.
“Kalau Ibu tidak mengijinkan,
saya akan mencari anak lain,” (Hal. 159) seharusnya mengizinkan.
“Bukankah ia juga
nyaris terbawa arus karena sudah mulau terendam air?” (Hal. 208) seharusnya
mulai.
“tapi dia lebih
menyenangkan ketimbang Sasya.” (Hal. 217) Lebih tepat menggunakan kata
daripada.
“Malam-malam begini
lebih baik shalat tahajud ketimbang melayani omongan Dika...” (Hal. 224)
idem.
“Mata bulat Sasya
menatap sesosok tubuh......Entah, sampai kapan. Saya sudah memilih.”
(Hal. 227) Seharusnya Sasya. Tokoh Sasya di akhir kisah diceritakan menggunakan
sudut pandang orang ketiga serba tahu, walaupun cerpen ini menggunakan sudut
pandang orang pertama. Tokoh Sasya disini adalah tokoh yang misterius bagi
‘aku’.
Kesalahan-kesalahan
yang ada pada buku ini sungguh tidak mengurangi makna yang terkandung dalam
buku ini. Begitu banyak yang pelajaran yang dapat diambil dari buku ini. Perempuan
semestinya kuat dalam menjalani kehidupan. Masalah yang datang hendaknya
dihadapi dengan kesabaran. Hanya keluhan bahkan ratapan yang akan keluar dari
mulut seorang perempuan yang tidak sabar. Bahkan bisa saja berujung pada niat
bunuh diri, na’udzubillahi min dzalik.
Ada sebuah cerita yang
membuat saya tercengang. Cerpen Gurat di Kertas Putih menceritakan tentang
seorang mahasiswi yang bertetangga dengan seorang Ibu yang kerap kali terdengar
memaki dan memukuli anaknya yang masih kecil. Saya tidak habis pikir, mengapa
ada Ibu sekejam itu? Saya belum pernah melihat Ibu seperti itu, senakal apapun
anak yang ia miliki. Ini memberi pelajaran bagi saya, agar kelak saya bisa
memperlakukan anak-anak saya dengan baik. Mendidik mereka dengan kelembutan
tetapi tegas.
Tentang Penulis
Nurul F Huda adalah
nama pena dari Nurul Fithroini Aniyatil Azizah. Beliau lahir di Purworejo pada
5 Oktober 1975. Sejak SD Beliau sudah aktif menulis dan karya-karyanya pernah
dimuat di berbagai media. Beliau juga sudah menerbitkan lebih dari 25 buku
karyanya, tak termasuk sekian banyak antologi. Beliau pernah menjadi dosen
bahasa Indonesia di Politeknik Batam saat Beliau tinggal di Batam pada tahun 2005-2008.
Pada tahun 2009, Beliau tinggal di Yogyakarta sebagai single mother
bersama kedua anaknya, hingga ia wafat pada bulan Mei 2011. Suami Sempurna
adalah buku terakhirnya.
Allahummaghfirlaha warhamha
wa’afiha wa’fuanha. Semoga surga tempat kembali untukmu.
Keterangan Buku
Judul Buku: Suami
Sempurna
Penulis: Nurul F Huda
Penyunting: Sabila
Proofreader:
Nurhadiansyah
Pewajah Sampul: Windu
Tampan
Penata Letak: Lian
Kagura
Penerbit: PT. Lingkar
Pena Kreativa, Jakarta
Tebal: 252 halaman
Ukuran: 13 cm
Cetakan Pertama:
Desember 2011
ISBN: 978602885185-5